Total Pageviews

Tuesday, February 9, 2021

Selasa, 9 Feb 2021

Ada yang janji Ahad, 7 Feb 2021 malam, tapi tanpa info apa pun, ingkar.

Duh, rasanya nunggu dalam ketidakpastian sampe tengah malam itu gimana ya....

Plus akhirnya dini hari ada info, tanpa permintaan maaf. 


Dan tanpa rasa bersalah, mundurin janji jadi Selasa, 9 Feb 2021.


Sebelum gua teriak "Lu punya perasaan apa kagak?" gua mau nabok mukalu:

"Lu punya adab apa kagak sih?"


Tapi bagus.

Bikinlah gua benci dikit2 gini.Jadi jauh dari baper.

Monday, February 1, 2021

That Is Why

 Itulah kenapa....


Kenapa gua selalu takut untuk memulai sesuatu.

Gua takut bila apa yang gua lakukan itu salah, dan akan menyakiti diri sendiri.

Nggak satu atau dua kali itu terjadi.


Dan ujungnya adalah gua hanya akan terpuruk dan terpuruk....


Entah di dunia yang memang duniaku, atau memang dunia yang adalah duniamu.


I really hate myself.

Thursday, January 21, 2021

Baper

 Kenapa sih cepet bener baper?

Maunya semua hal terjadi sesuai dengan keinginan.....

Capek sendiri, tauk.

Huft.

Thursday, April 23, 2020

Tiba-Tiba Prihatin Aja....

Kosong

KAMU

Kamu

Dalam hening sunyi masa,
Memori manis getir melingkup manja.

Di kala ada sapa saat bumi tersapu surya,
Di kala masih ada juang dalam keterbatasan yang ada,
Di kala masih ada sepercik hangat di dalam dada,
Di kala ada kecup dalam keterbalikan muka....

Keteguhan adalah asa,
Kala hati teriris berikan duka,
Tak jarang muncul secarik ria.

"Aku akan menikahimu saat aku dewasa!"
Kalimat itu kudengar untuk kali kedua.

Tanya.
Hampa.
Fana.

Tak terhitung detik dalam rintik,
Selinapkan dia dalam hati nan picik,
Tiap masa harapkan membaik,
Percaya Sang Maha akan memberi bisik.

Kamu,
Tiada hilang dalam memoriku.

Bahagia,
Saat nanti kau akan meminta.

Walau tiada upaya aku mendengarmu ucapkan kalimat itu dalam kali ketiga.

===

GL, 200422, 2332

 

(Udah lupa ini waktu galau karena apa.....)

Friday, February 8, 2019

"Dicintai" atau "Mencintai"?


"Dicintai" adakah kewajiban untuk balas mencintai?
"Dicintai" adakah kebebasan lain untuk mencari?
"Dicintai" tiadakah merasa dibatasi?
"Dicintai" tiadakah akan merasa terbebani?

"Mencintai" bukankah memberikan kebebasan untuk berseri?
"Mencintai" bukankah itu adalah ketulusan hati?
"Mencintai" itu walaupun kadang sakit tapi membebaskan laksana merpati.
"Mencintai" walaupun perih, tapi memberikan memori.

"Aku mencintaimu karena..."?
"Aku mencintaimu meskipun..."?

"Aku dicintai karena..."?
Aku dicintai meskipun..."?

Akankah "mencintai" dan "dicintai" itu harus saling memiliki?

Repost: 101007 

Repost again: 190208