Total Pageviews

Tuesday, December 21, 2010

KORUPSI!

Korupsi.........


Kata itu sering kita dengar dan kita baca mupun kita simak setiap hari.
Tapi, pernahkah kita berpikir bahwa kita juga melakukan korupsi setiap harinya?

1) Menghentikan kendaraan di atas zbra cross, sehingga kita merampas hak penyeberang jalan. 
KORUPSI.
2) Menggelar lapak dagangan di trotoar, sehingga hak pejalan kaki untuk berjalan di trotoar dirampas. 
KORUPSI.
3) Lampu lalu lintas masih merah, tetapi sudah melajukan kendaraan beberapa detik sebelum hijau. 
KORUPSI.
4) Lalu lalu lintas sudah merah, tetapi tetap "ngebut" menerobos lampu lalu lintas beberapa detik. 
KORUPSI.
5) Mengobrol melantur (atau bergosip) selama jam kerja. 
KORUPSI.
6) Shalat berlama-lama selama jam kerja. 
KORUPSI. ==> Shalat bisa dilakukan selama lunch time, atau setelah jam 5 sore. Atau minimal, tidak berlama-lama.....
7) Memakai kendaraan kantor untuk kepentingan pribadi. 
KORUPSI.
8) Membuang sampah sembarangan, sehingga orang lain terampas hak kebersihan dan kenyamanannya. 
KORUPSI.
9) Datang terlambat dari janji, sehingga orang lain waktunya tersia-sia menunggu. 
KORUPSI.
10) Malas tersenyum, sehingga kenyamanan hati orang lain terganggu.
KORUPSI.
11) Bangunan rumah tinggal atau rumah ibadah dibangun melebihi batas sertifikat tanah.
KORUPSI.

Banyak!
Bercerminlah bahwa banyak sekali korupsi tidak tersadari yang kita lakukan setiap hari.
Astaghfirullaahaladzim....

Semoga kita dijauhkan.
Amin......

 

Saturday, November 27, 2010

Hampir sepuluh tahun yang lalu... Daku sedemikian religiusnya.....

Pengajian Rutin PPI Tsukuba                                                                                      

Fadjar Guntara
Ahad, 9 September 2001

Dilarang  Merusak  Lingkungan


              Assalaamu`alaikum wr wb.

              Puji dan syukur kita panjatkan bagi Allah SWT, Tuhan Maha Pencipta, dan wasalat serta salam semoga selalu dilimpahkan bagi Rasulullaah Muhammad SAW sampai kepada kita, pengikutnya.

               Pengajian kali ini akan membicarakan masalah mengenai “dilarang merusak lingkungan” yang tidak hanya membahas mengenai lingkungan alam sekitar, akan tetapi juga sedikit mengikutsertakan mengenai masalah lingkungan yang terjadi antar manusia, atau singkungan sosial.

Al-Baqarah (2): 60
“Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman: ‘Pukullah batu itu dengan tongkatmu’. Lalu memancarlah daripadanya dua belas mata air. Sungguh tiap-tiap suku telah mengetahui tempat minumnya (masing-masing). Makan dan minumlah rejeki (yang diberikan) Allah, dan janganlah kamu berkeliaran di muka bumi dengan berbuat kerusakan.”

Al-Qashash (28): 77
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagian dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.”

              Dari ayat di atas, dapat diketahui bahwa segala yang kita makan, minum, pakai dan sebagainya, seharusnya adalah yang dianugerahkan oleh Allah SWT, tanpa harus berbuat tamak atau loba untuk memenuhi kebutuhan. Manusia, sering berbuat semena-mena hanya untuk memenuhi kebutuhan sekundernya.

Al-Maidah (5): 33
“Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah mereka dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan bertimbal balik, atau dibuang dari negeri (tempat kediamannya). Yang demikian itu (sebagai) suatu penghinaan untuk mereka di dunia, dan di akhirat mereka memperoleh siksaan yang besar.”

Ar-Ra`d (13): 25
“Orang-orang yang merusak janji Allah setelah diikrarkan dengan teguh dan memutuskan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan dan mengadakan kerusakan di muka bumi, orang-orang itulah yang memperoleh kutukan dan bagi mereka tempat kediaman yang paling buruk (Jahannam).”

              Kedua ayat di atas dengan jelas membeberkan pembalasan Allah terhadap orang-orang yang berbuat kejahatan dengan membuat kerusakan di muka bumi.

Al-A`raaf (7): 74
“Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah kaum `Aad dan memberikan tempat bagimu di bumi. Kamu dirikan istana-istana di tanah-tanahnya yang datar dan kamu pahat gunung-gunungnya untuk dijadikan rumah; maka ingatlah nikmat-nikmat Allah dan janganlah kamu meraja lela di muka bumi membuat kerusakan.”

              Ayat dari surat Al-A`raaf tersebut di atas, menunjukkan bahwa manusia diperbolehkan membangun dan memakai alam, akan tetapi juga diperingatkan bahwa tidak boleh melupakan nikmat Allah dan tidak boleh juga merusak.

              Sesungguhnya, Allah SWT Maha Kuasa dan Maha Pencipta, sehingga kerusakan-kerusakan alam yang telah diperbuat oleh manusia, akan diperbaiki kembali oleh-Nya. Seperti yang telah diungkapkan dalam ayat di bawah.

Al-A`raaf (7): 85
“Dan (Kami telah mengutus) kepada penduduk Mad-yan saudara mereka Syu`aib. Ia berkata: ‘Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Maka sempurnakanlah takaran dan timbangan dan janganlah kamu kurangkan bagi manusia barang-barang takaran dan timbangannya, dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang beriman.”

              Dari ayat tersebut di atas juga Allah memerintahkan manusia untuk berbuat adil antar sesama manusia dengan cara tidak merugikan hak-hak manusia itu sendiri, agar tidak terjadi kerusakan hubungan sosial.

Hud (11): 85
“Dan Syu`aib berkata: ‘Hai kaumku, cukupkanlah takaran dan timbangan dengan adil, dan janganlah kamu merugikan manusia terhadap hak-hak mereka dan janganlah kamu membuat kejahatan di muka bumi dengan berbuat kerusakan.”

Asy-Syu`araa` (26): 183
“Dan janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah kamu merajalela di muka bumi dengan membuat kerusakan;”

Asy-Syu`araa` (26): 151
“dan janganlah kamu mentaati perintah orang-orang yang melewati batas,”

Asy-Syu`araa` (26): 152
yang membuat kerusakan di muka bumi dan tidak mengadakan perbaikan.”

              Dari dua surat Asy-Syu`araa` di atas, dapat diketahui bahwa umat Islam dilarang mematuhi orang yang melewati batas, dan membuat kerusakan di muka bumi tanpa mengadakan perbaikan daripadanya.

              Allah tidak menyukai kebinasan. Allah memberikan pencerminan bagi manusia terhadap kerusakan yang telah mereka timbulkan sendiri, agar manusia kembali mengingat-Nya.

Ar-Ruum (31): 41
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”

Al-Baqarah (2): 205
“Dan apabila ia berpaling (dari mukamu), ia berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai kebinasaan.”

              Allah yang Maha Pemurah, tidak menyukai kebinasaan, dan Allah juga melarang umat Islam yang mukmin berbuat kerusakan di atas muka bumi. Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan, sedangkan orang-orang yang berbuat kerusakan itu seperti layaknya orang-orang Yahudi.

Al-Maidah (5): 64
“Orang-orang Yahudi berkata: ‘Tangan Allah terbelenggu’, sebenarnya tangan merekalah yang terbelenggu dan merekalah yang dilaknat disebabkan apa yang mereka katakan itu. (Tidak demikian), tetapi kedua-dua tangan Allah terbuka; Dia menafkahkan sebagaimana Dia kehendaki. Dan Al-Qur`an yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu sungguh-sungguh akan menambah kedurhakaan dan kekafiran bagi kebanyakan diantara mereka. Dan Kami telah timbulkan permusuhan dan kebencian diantara mereka sampai hari kiamat. Setiap mereka menyalakan api peperangan, Allah memadamkannya dan mereka berbuat kerusakan di muka bumi dan Allah tidak menyukai orang-orang yang membuat kerusakan.”

              Semoga kita selalu terlindung dan selalu dijauhkan dari dosa-dosa, serta bukan menjadi salah seorang dari orang-orang perusak yang tidak disukai oleh Allah SWT. Amin.

               Wassalaamu`alaikum wr wb.

Tuesday, November 16, 2010

Sepercik bahagia (apa iya?)

Kejadian tadi malam di kelas (jiah, kelaaaaaasssss!):

Ma: "Emangnya elo kelahiran tahun berapa sih Djar? Serius! Tapi gue liat FB elo, elo masuk kuliah tahun '96 ya? Itu berarti..."
Fa: "Iya, M. Emang gue kelahiran tahun (tiiiiiiiiit), jadi sekarang umur gue udah (tiiiiiiiiiiiiiit)."
Ma: "Ah, tapi elo masih keliatan umur dua limaan, gitu."
Fa: (Seyum)
---
Mi: "Eh, gile lo, si Fadjar udah expired Booooooo. Udah tuek."
Fa: "Jiah, gue mah umur (tiiiiiiiiit) tapi penampakan kayak brondong dong, daripade elo; umur 24 penampakan 42! Hahahahahahahaha! (kidding dot com)"
---
Ms. X: "Eh, kamu kamu! Emang kamu kelahiran tahun (tiiiiiiiiiiit) berarti umur, hm.... (ngitung sebentar) (tiiiiiiiiiit), ya?"
Fa: "He-eh, tap keliata umur berapa?"
Ms. X: "Ya, sekitar 27-an deh..."
---
Ma: "Elo penampakan kayak gini karena gaul sama anak muda trus kali ya, Djar?"
Fa: "Iye kali ye. Jiwanya sama. Heheheheheheehhehehe."
Ma: "Dan elo anak Paduan Suara ya? Huh, ketauan dari centilnya elo. 'Eh, Nek Nek Nek....' atau 'Eh, Bo, sini deh...' gitu"
Fa: "Masa sih, Jeng?"
Ma: "Lu kelahiran tahun (tiiiiiiiiit) bearti gue manggil elo 'Kakak' dong?"
Fa: "Enak aja! Panggil aku 'Sis'......!"


(Ckakakakakak!)



==================================================

Sekelibat pemikiran tadi pagi waktu makan nasi uduk:

"Hm, enaknya jadi rakyat.
"Mau lebaran haji today keq, besok keq, kagak ada dosa.
"Kita mah nurut aja apa kata pemerintah (aka Menteri Agama). Kalo salah, ya dosanya kan ditanggung dia tuh sebagai orang yang nentuin."

(Masa iya?)

Saturday, November 13, 2010

Menuntut Kesempurnaan

Aku cinta mamaku.
Namun kusadari dia tidak sempurna.

Apakah aku cinta mamaku karena ketidaksempurnaannya, ataukah aku mencintainya karena dia mamaku?

Mamaku menambah air di sop setengah mendidih dengan air keran, padahal di dekatnya ada air Aqua galon.
Mamaku merebus air minum dengan tanpa menutup panci, padahal cicak berseliweran di atas kompor.
Mamaku bilang sudah memasak, tapi hanya lauknya saja dan tanpa ada sayur tersaji di meja.
Mamaku menyeterikakan pakaianku, tapi membiarkan benang-benang yang lepas.
Mamaku menyeterikakan kemejaku, tapi kerah dan saku dada "keriting".
Mamaku merendam centong nasi di mangkuk penuh air yang keruh, padahal bakteri akan banyak berkembang di sana.
Mamaku berceloteh mengenai "tabungan amal"-ku yang ku tak ingin ketahui berapa saldonya.
Mamaku tidak menutup botol atau tube atau apa pun itu dengan sempurna, padahal bisa saja isinya tumpah ke mana-mana.

Aku bilang pada mamaku saat dia agak mengeluh mengenai perawatan ayahku yang kena stroke: "Coba bayangkan kalo Fadjar itu sakit. Bagaimana Mama mau anaknya dirawat oleh menantu Mama?"



Aku takut nanti (calon) istriku menambahkan air di sop setengah mendidih dengan air keran, padahal di dekatnya ada air Aqua galon.
Aku takut nanti (calon) istriku merebus air minum dengan tanpa menutup panci, padahal cicak berseliweran di atas kompor.
Aku takut nanti (calon) istriku bilang sudah memasak, tapi hanya lauknya saja dan tanpa ada sayur tersaji di meja.
Aku tidak mau (calon) istriku menyeterikakan pakaianku, tapi membiarkan benang-benang yang lepas.
Aku akan sangat sebal bila (calon) istriku menyeterikakan kemejaku, tapi kerah dan saku dada "keriting".
Aku tidak mau (calon) istriku merendam centong nasi di mangkuk penuh air yang keruh, padahal bakteri akan banyak berkembang di sana.
Aku akan marah bila (calon) istriku berceloteh mengenai "tabungan amal"-ku yang ku tak ingin ketahui berapa saldonya.
Aku tak mau (calon) istriku tidak menutup botol atau tube atau apa pun itu dengan sempurna, padahal bisa saja isinya tumpah ke mana-mana.

Padahal aku harusnya berterima kasih pada mamaku yang mau memasakiku, menyeterikakan bajuku, mengingatkanku.
Padahal aku tidak akan pernah bisa membahagiakannya.
Padahal harusnya aku menyadari bahwa mamaku memang tidak sempurna.

Padahal harusnya aku malu bila aku tidak bisa lebih baik dari ayah dari (calon) istriku.

Aku takut, aku akan memiliki anak yang memiliki pemikiran sama seperti apa yang kupikirkan saat ini, terhadap ibu dan ayahnya.....

Thursday, November 11, 2010

Ganasnya Merapi.

Sebenernya bukan ganas, koq.
Cuma batuk aja.
Gimana muntahnya ya?

Please, kita sadari kuasa Tuhan....
Periksa gambar berikut (miris deh liatnya...)

http://www.boston.com/bigpicture/2010/11/mount_merapis_eruptions.html



Allah Maha Segala.....

Wednesday, November 10, 2010

Jadilah Pahlawan (minimal) untuk Anak-Anakmu.

Bagaimana caranya?

Dari hal yang sederhana:  TIDAK MEMBUANG SAMPAH SEMBARANGAN!!!  

     Pagi ini (10 November 2010) saya melihat seorang wanita sangat cantik di belakang kemudi Escudo. Saya yakin, semua lelaki pasti akan memalingkan wajah untuk menikmati keelokannya....
     Namun dalam pada keterpesonaan saya terhadapnya, tiba-tiba: TUING! Si cantik rupawati itu membuang seonggok tissue ke jalanan.
     Oh, Tuhan.... Betapa Kau Maha Adil menciptakan mahluk cantik dengan segala keTOLOLannya.... Hilang semua pesona saya terhadapnya!
     Bagaimana seorang wanita cantik seperti itu akan mendidik anak(-anak)nya menjadi seorang warga negara yang baik, bagaimana bisa Indonesia menjadi sedikit maju, bila diberi contoh oleh wanita seperti dikau, wahai Lajang! Bodoh sekali! Goblok! Baka!

Saya jadi teringat beberapa tahun lalu di kawasan Cibinong, dimana saya melihat seorang ibu di atas jembatan suatu sungai, yang sedang menggendong bayinya yang baru berusia sekitar setahunan.
Tanpa rasa bersalah, si ibu membuang SEBUNGKUS SAMPAH dalam kantong kresek disaksikan oleh si bayi.
Astaghfirullaahaladzim.... Saya hanya bisa meminta ampun kepada Allah....
Tega sekali si sibu tersebut mengajarkan hal biadab kepada si bayi? Tiadakah si ibu menyadari bahwa hal itu akan terekam dalam ingatan si bayi sepanjang hidupnya?





Wahai, seluruh manusia yang sadar....
Tiadalah kau bisa menjadi seorang pahlawan, jangankan untuk anak(-anak)mu atau keluargamu, bahkan kau tiada akan bisa jadi pahlawan bagi dirimu sendiri, jikalau kau tiada menyadari hal kecil sedemikian itu bisa merubah menjadi suatu hal yang BESAR bagi negeri Indonesia tercinta ini.....

Semangat Hari Pahlawan 2010!

Tuesday, November 9, 2010

Vina tidak menempelkan payudaranyaaaaaaaaaaaaaa!

Coba lihat:
http://marissahaque.blogdetik.com/2010/08/09/ujian-cintaku-pada-ikang-melalui-vina-panduwinata-christine-panjaitan-marissa-haque/

Di foto itu, Vina tidak menempelkan payudaranya!
Badan Ikang yang miring ke tubuh Vina, karena Ikang mengangkat tangannya....

Aduh, Marissa.....
Wajar deh kalo cemburu.
Vina Panduwinata, Sang Dewiku, itu kan memang semlohoy......

Sumber lain:
http://sosbud.kompasiana.com/2010/11/06/ada-apa-dengan-marissa-haque/-12

GreenLand Forest Park Residence - Third Anniversary

GreenLand Forest Park Residence - Third Anniversary -
"Green-Launching" with "Green Fun Bike" performing "Green-Environment-Icon" Dik Doank

"Green-Launching"-GreenLand Forest Park Residence :
Special Discount Promo, Get Free BlackBerry for every purchase during the events.




"Green Fun Bike"
Door Prize: 7 units United Bike (Specialized), Merchandise, and Many More.
Special Performance by Dik Doank.

When:   Sun, November 21, 2010. At 07:00 – 13:00 WIB
Where:  GreenLand - Marketing Office.

             Jl. Raya Parung Ciputat No. 82
             (In front of Sawangan Police Station)

Information and registration:

PT Relife Realty Indonesia
Graha Depok Mas- A.17, Jl. Arif Rahman Hakim No. 3, Depok 16431
Telp: 021-775-9444, 021-3210-1112
Fax : 021-775-9589


Mr. Eko    (0813-8095-8092 / 021-3210-1112)
Mr. Fardi  (0857-1007-9989 / 021-6868-8296)
Mr. Iman   (0818-727-946 / 021-9293-7454)

Sunday, November 7, 2010

Salah satu bantuan untuk korban Merapi.....

Dibutuhkan BARU maupun BEKAS perlengkapan mainan anak anak, puzzle, alat lukis, buku cerita, kertas gambar, cat minyak, boneka badut, proyektor, untuk program belajar dan bermain anak-anak pengungsi korban Merapi.......
Silakan hubungi:
AKSI UNTUK ANAK-ANAK PENGUNGSI KORBAN MERAPI Children Centre
di
Stadion Maguwoharjo, Sayap Barat lantai 2
PIC: Rico (HP: 0818-0431-0586)

Sunday, October 31, 2010

Topeng.

Setiap manusia pasti pake topeng.
Hanya saat bertemu Tuhan saja, manusia tidak memakai topeng.

Betuuulll?

(Didik Nini Thowok, Kick Andy, Oct 31, 2020)

Tuhan itu Maha Segala

Bila Tuhan bersabda "Ya", maka jadilah apa yang diinginkan-Nya "Ya"...
Bila Tuhan bersabda "Tidak", maka tiadalah terjadi sesuai dengan kehendak-Nya.

Saturday, October 16, 2010

Gundah

Kadang termenung memikirkan hidup.
Memikirkan kehidupan....

Mengapa aku harus hidup?
Mengapa aku harus menjalani kehidupan?

Mengapa daku tiada juga bersyukur kepada-Nya?
Mengapa yang ada daku hanya melaknat-Nya.....

Jauh dari Tuhan
Perasaan paling menjerumuskan......

Thursday, October 7, 2010

Vina Panduwinata

Adalah dewi dalam hatiku.
Tak akan kujadikan dia sebagai manusia, melainkan tetap menjadi Sang Dewi yang tak kan bisa kusentuh....

Gunpei cinta Vina bang-geeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeets!

Seharusnya jadi posting pertama....

Dear My Blog,

This should have been my first posting but I don't know why I have posted many others articles (?) before.
The first posting was about a friend of mine who is now in the ICU because of sick. Very sad.
I actually am a sentimental person, but many times becoming wildly uncontrollable mind.

Well, however, I am trying to do something while I have time....

Yoroshiku!

Jingle PSM UGM

#Lagi beres-beres lemari, di dalam tumpukan partitur ada selembar kertas dengan judul "Jingle PSM UGM#

Paduan Suara Mahasiswa Universitas Gadjah Mada

Bernyanyi dan bersuka dalam alunan nada
Satukan langkah dalam cita

Mari bersama bergembira

Ciptakan suasana bahagia
Saling bergandeng tangan dalam kebersamaan
Tuk menyongsong suatu harapan.

Fadjar wrote:

Tiadakah kalian ingat, wahai mas Ari Janu, wahai Mbak Vista, wahai Dapot.....
Jingle ini belum dipatenkan dan belum disosialisasikan kepada adik angkatan.

Lirik dibuat oleh: Ari Janu, Irene Vista, dan David Andi

Lagu digubah oleh Ari Janu.
(Oh, seandainya aku masih ingat bagaimana menyanyikannya....) 

Repost: 101007

Mari Belajar Bahasa Korea (?)

Mari Belajar Bahasa Korea...

1. Apa Kabar? = Anyeonghaseo?
2. Sampai Jumpa = Anyong
3. Tdk Pny Sopan Santun = Moo Nyong
4. Tidak Lurus = Men Chong
5. Orang Thailand = Ben Chong
6. Belanja = Boo Rhong
7. Gak Punya Duit = Noo Dhong
8. Mencuri = Nyoo Long
9. Saringan Botol = Choo Rhong
10.Kendaraan Berkuda = Ahn Dhong
11.Menang Undian = Bae Gee Dhong
12.Mobil Mogok = Dhoo Rong Dhong
13.Ditilang Polisi = Dee Soo Gok
14.Ponsel Susah Laku = Sam Sung
15.Kiss me = Soon Dhong Yang
18.Pengadil = Park Hae Kim
19.Maling Digebukin = Ahm Poon Park
20.Jadi Pahlawan = Seok Jaa Goo
21.Marahin Anak Buah = Bae Goo Loo

(Dikutip dari YM teman kantor)

Dan tetep mau belajar bahasa Kore?
Hayuks.... Hehehehe.

Repost: 101007

Tiiiiiiinnn! Braaaakkkk! Twuing twuing......

Pagi ini tidak ada yang istimewa saat bangun saur dan bangun pagi.
Mandi, kemudian berangkat kantor dengan "Si Dukun", tidak lupa mengucapkan basamallah (kayaknya.....).

Beberapa puluh meter tiba di kantor.....
Tiba-tiba di depanku ada motor bebek memotong jalan, dengan sangat lambat.
Sementara aku yang mengendarai "Si Dukun" dengan agak kencang, tak kuasa mengerem (rem-nya bukan cakram, pula...).

Aku mengklakson: "Tiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiinnnn!"
Seperti yang diduga: "Braaaaaaaaaaaakkkkkkk!"
"Si Dukun" menabrak bagian kanan motor Beat pak Pun (demikian dia mengaku namanya).

Secara fragmen scene per scene, bisa kurasakan wajahku demikian menuju langsung ke aspal yang tidak steril itu.
Ugh! Agh! Bruk.....
Daku yang tiada pernah mengikuti pelajaran bagaimana cara jatuh yang baik, bersentuhan keras dengan aspla dengan kedua tanganku, kemudian bak murid Jet Li, daku berpaling ke kiri dan menjatuhkan bahu kananku. Terdengar suara kaca helm pecah dan bagian kanan helmu yang tergerus aspal....
Untunglah helm cakil.... Bila tidak, oh wajah kiyut daku ini bisa kacau.....

Daku tergeletak di tengah jalan.
Orang berduyun datang memberi bantuan, dan berceloteh saling menyalahkan.
Pandangan gelap. Kucoba berdiri, bisa, tapi semakin gelap......
Kucoba duduk, lututku perih, tanganku sakit dan tidak bisa digerakkan.....

Dalam kegelapan mata itu, si pak Pun melemparkan beberapa lembar uang pecahan Rp 20ribu ke atas pangkuanku.
"Wey! Apa ini? Maaf, saya bukan orang seperti itu yang mau selesaikan masalah dengan uang!" teriakku.
SIALAN! Kalo gepokan duit pecahan seratusan ribu sih gue mau aja... Nah ini, cuma beberapa lembar pecahan dua puluh ribu...
(Jiah, teuteup aja jiwa matrenya jalan, walopun ampir pingsan....)
Dua orang Satpam mencoba menenangiku.

Kemudian kami berkumpul ke tepi jalan, daku masih kegelapan, dan hampir pingsan.
Kucoba untuk tidak pingsan, dan kupaksa diriku untuk bisa mencatat nomor motornya pak Pun (sementara ybs hanya kebingungan dan mengucap bahwa dia sedang terburu-buru...)

"Saya mau tetap puasa!" ototku (maksudnya: aku ngotot), terhadap pak Sigit dan pak Subekti (Satpam) yang menyodoriku Aqua gelas...
Akhirnya diputuskan untuk ke klinik.
Klinik pertama, dokternya baru saja pulang ke Karawang. Aduh.....
Klinik kedua, dokternya sedang mandi.
Kami tunggu berempat: daku, pak Pun (Beat), pak Sigit (Satpam), dan pak Subekti (Satpam).

"Pak Fadjar!" demikian sang dokter memanggil. Daku agak heran, koq tiada suster?
"Ya, Om!" jawabku sambil meringis menahan sakit.
Dan aku pun masuk ke ruangan dokter sambil tertatih-tatih ditemani pak Subekti.

Jiah.... Dokternya masih brondong! Di bawah daku sekitar 5 tahunan, kali.
Langsung aja kuajak ngobrol santai dan kumarahi serta kuteriaki saat Dokter Brondong itu menyakitiku dengan larutan Betadine dan larutan NaCl....
"Itai yo, bakajanoooooooooooo omae! Shimiruuuuuuuuuuuuuu.....!"
Pokoknya sumpah serapahku untuk sang Dokter Brondong itu.

Dia tak menampilkan senyumnya sedikitpun.
Berbicara dalam logat Jawa, kutanyakan asalnya....
"Malang," ujarnya. "Saya UGM lho" tukasku, walopun dia enggak tanya.
"Koq enggak mudik?"
"Asli Jakarta sih..."
"Udah lulus Sarjana Kedokteran kan? Ambil profesi apa?"
"Udah dong, Pak. Dokter umum aja. Kalo masih Sarjana Kedokteran, enggak boleh jadi dokter jaga."
"Oh..... Dan aku enggak mau disuntik loh, Dok! Aku tetep mau puasa...."

Kemudian dia nyengir memamerkan gigi serinya yang ada gigi matinya satu biji (gigi seri kanan).
Jiah.... Ckakakakakakak!

Pak Pun agak panik, hingga dia menelepon kerabatnya untuk datang.
Daku keluar ruangan dokter dan menenangkan pak Pun.
"Tenang aja, pak Pun... Tenang! Ngk akan repot koq," kataku.
Urusan administrasi selesai, pak Pun pun membayarkan.
"Tuh kan, Pak? Enggak lebih mahal dari uang yang tadinya mau dikasihin ke saya kan?"
Pak pun nyengir memamerkan giginya yang aduh.... Kayaknya dari lahir enggak pernah ke dokter gigi deh.

Kami pun kembali ke TKP melalui jalan tikus yang benar-benar jalan untuk tikus (sempitnyaaaaaa).
Setibanya di TKP dan bersalam-salaman, kunasihati pak Pun:
"Pak, kalo orang lagi hampir pingsan itu jangan disodori uang! Hampir pingsan lagi pandangan gelap lho, Pak. Nah, cuma segitu sih mana saya mau? Kecuali bergepok-gepok uang pecahan seratus ribu, barulah saya mau!" Pak Pun pun nyengir.
"Saya minta maaf karena kurang hati-hati, dan telah menyita waktu Bapak" ujarku (padahal durasi sejak Brak! sampe kembali ke TKP hanya sekitar 40 menit)

Kami pun bersalaman dan said goodbye.

Kemudian daku beralih ke "Si Dukun"....
Ow Em Ji.... a.k.a. Ow May Jooood....
Dashboard pecah (jiah, bahasanya dashboard...), spion menyon, kap depan tergores (jiah, bahasanya kap depan...), pijakan kaki kanan melenting ke belakang, dan tuas pindah gigi jadi berbentuk rambut kepang.
Lemes lagi.
Kucoba start, untung bisa.
Tuas ganti gigi yang terkepang itu, berhasil diuraikan oleh pak Subekti. Makasih, Pak!
Pelan tapi tidak pasti, kukemudikan "Si Dukun" ke parkiran.
Dan tertatih-tatih kumasuki kantor.

"Pak Fadjar, katanya kecelakaan?" kekhawatiran Nia-san sedikit menghangatkan hatiku.
"Iya, nih liat lecet dan celana robek...."
"Itu sih pasti kecelakaan besar, Djar. Buktinya celanamu sampe robek di kedua lutut..." Ko Rahmat bersimpati.

Sesampainya di mejaku, aku diminta menceritakan kronologis kejadian.
Semua tertawa mendengar kisah Dokter Brondong bergigi mati satu itu..... LOL.
Dan kini aku tidak bisa mempergunakan jari tengah kanan kiriku, karena bengkak membesar 130% dari ukuran normal.

Intinya: Memang harus hati-hati mengendarai motor, walaupun jalanan sepi bukan berarti tidak ada kendaraan lain/pejalan kaki, perlengkapan keselamatan yang komplit sangat mendukung (jaket tebal, helm cakil, sarung tangan...)

Kerugianku:
1) Motor musti masuk bengkel (sekalian emang udah diniatin ganti oli).
2) Kaca helm pecah (tapi tetap kucinta helm merahku, tak kan berganti pada helm lain)
3) Kedua tangan belum bisa menggenggam
4) Lecet besar di balik telapak tangan, kedua tangan (sendi paling awal saat tangan menggenggam)
5) Lecet sangat besar di kedua lutut
6) Celana abu-abu kesayanganku musti dipotong jadi celana pendek aja
7) Jam tangan Swatch klasik aku baret sangat besar (HIKS!)
8) Kepala agak pusing

Menjelang Lebaran, adaaaaaaaaaaaaaaa aja musibah.
Tapi alhamdulillah, tidak ada sesuatu yang fatal.
Kayaknya "Si Dukun" beneran musti diganti kali, ya? Duh, kasian si Dukun....

Jakarta, 8 Sep 2010

Repost: 101007

Tuesday, October 5, 2010

Cepatlah Pulih.

(101005)

Tadi malam daku berkesempatan menjenguk teman yang terbaring sakit di RS Tria Dipa Pancoran.
Namanya bu Fitri.
Entah apa penyebab sakitnya, yang pasti diatidak sadar, dan banyak kabel serta selang ditusukkan ke tubuhnya.... Dan napasnya tersengal-sengal, dibantu oleh alat pernapasan buatan.
Tuhan, betapa kesehatan yang engkau berikan kepada kami adalah satu hal yang amat sangat berharga.....

Sang ibu, sang adik, dan keluarga yang lain nampaknya berwajah pasrah dengan kekuatan Tuhan.
Sedangkan kami teman-temannya yang perduli, banyak yang tak kuasa menahan air mata.
Daku tiada menangis. Hanya merasa miris.

Dulu saat kuingat sehatnya bu Fitri, dia adalah seorang yang aktif dan sering tersenyum, walau kadang autis dikejar due date laporan, atau kadang meringis dimarahi atasan.
Dengan kemeja dan celana panjang, serta rambutnya yang pendek, kulihat dari sudut mataku bu Fitri tergopoh-gopoh menggendong tas laptopnya menuju outlet, untuk menindaklanjuti program penjualan.


Bu Fitri, semua teman mendoakan yang terbaik untukmu.
Cepatlah pamerkan senyummu kembali pada kami.....